Mulai Menapak Masa Depan

Bah! Judulnya lebay amat!


Kelas XII ini aku jadi banyak banget mikir. Dari ini lah, itu lah, terutama masalah bulan - bulan akhir masa SMA. Liburan setahun di Amrik bikin aku cukup terengah - engah buat ngejalanin kehidupan sekolah yang birokrasinya kurang menyenangkan. 

Masih ingat kan postinganku dulu tentang President University? Well, maaf banget sebelumnya kalau baru bisa update sekarang. Life has been really busy; dan mumpung ini libur tiga hari aku nyempetin update blog. Nah, di sini aku bakal aku nyeritain berbagai macam hal yang bikin aku pusing sendiri.

Kuliah.


Ya, hal ini awalnya ga begitu aku pikirin banget. Masih inget banget pas TK pengen jadi pilot, mimpi lumrah anak - anak era 90an akhir. Sayang banget idola anak - anak zaman sekarang adalah menjadi personil boy band.

Waktu SD, pengen banget aku jadi arsitek. I mean, hey, I've got so many things achieved in my artistic life. Haha, pardon my enthusiasm. Walau gitu, waktu kelas X aku pengen masuk Teknik Sipil. Aku suka fisika dan matematika, digabung sama seni lukis maka jadilah Teknik Sipil. Bener - bener cara pikir yang instan banget.

Kelas sepuluh akhir, saat bener - bener udah jatuh hati banget sama English Debating, aku kepingin masuk Hubungan Internasional. Apalagi basic ilmu PKn-ku yang diatas KKM ditambah Bahasa Inggris yang cukup aku senangi. Sayang, mapel sosiologi semasa kelas X (dan, ehem, faktor guru) bikin aku males banget masuk IPS. Alhasil, jadilah aku anak IPA yang (lumayan) berminat masuk HI.

Kelas XI masih dipenuhi dengan debat dan juga pertukaran pelajar. Alhamdulillah, Amerika Serikat membuka tangannya lebar - lebar dengan program YES yang diamanahkannya kepadaku. Yes, ini lebay. Tapi selama seleksi Bina Antarbudaya buat AFS/YES ini aku jadi semakin menaruh minat buat ambil major HI. Apalagi selama di Amrik aku ikut forensics (walau akhirnya mundur karena aku kebanyakan kegiatan lain). Nilai American Govermentku dapet A; presentasi tentang Indonesia di sana udah sampe 77 kali. Beneran deh pas saat itu aku gemar banget sama intercultural activities. Karena IEW 2011 akhirnya Februari 2012 aku dibawa ke BUBW Conforence di Disney World, Orlando. Di akhir bulan aku menang essay contest buat ikut CEW di Washington DC. I learned first-handly aboout American Government there!!!

Balik ke Indonesia, mataku hanya terpusat di HI. Ya, HI dan HI. Aku anak IPA yang bakal ngebuang ilmu IPA-ku selama bertahun - tahun sekolah di SMA N 1 Magelang. Lalu, di awal - awal tahun pelajar ada seleksi beasiswa President University. Dari cuman bermodal "ikut - ikut", aku disuruh mamah buat ambil akuntansi. Kata beliau, dan banyak orang for sure, akuntansi prospeknya menjanjikan. Lagipula, aku suka matematika, jadinya akuntansi juga ga bakal masalah banget. Toh, di semester 1 nanti baik anak IPA atau IPS bakal belajar akuntansi dari awal.

Setelah dapat kabar aku dapet beasiswa full di PresUniv, I was just in an utter shock. I mean, seriously?  Kalau Bapak sih mikir mending di ambil; mamah sendiri fine - fine aja. Dengan lumayan mudah ortu pun merelakan diri untuk membayar uang matrikulasi; yang akan dikembalikan setengahnya kalau nanti melepas PU demi ITB, UGM, atau UI. Apalagi, banyak anak temen ortu yang masuk PU terus sukses di dunia kerja. Terutama yang ambil akuntansinya. Hahahaha. Yang paling penting, aku udah terdaftar jadi calon mahasiswa tetap di PresUniv. Kalau kepepetnya ga dapet PTN setidaknya ada jaminan pendidikan yang lumayan.

Dan ternyata gak semua orang senang anak IPA ambil IPS, terutama akuntansi yang passing grade-nya tinggi. Well, I guess that's okay :)

For the next several months, somehow I've lost my interest in HI. Salah seorang sahabatku, debater juga, punya pemikiran kalau kita punya kelebihan di Bahasa Inggris, ilmu sosial, dan ilmu komunikasi - bukankah lebih baik jika kita ambil jurusan yang ngga terlalu dekat sama hal - hal itu? Dan aku punya pemikiran yang persis sama! I mean, misal si A ambil teknik mesin dan dia jago bahasa inggris, dia bakalan cepet dapet kerja di MNCs atau at least unggul di antara rekan - rekannya.

Alhasil, ketika HI hilang dari benakku - well, not completely though, aku tertarik buat ambil Plano. Yes, Urban Planning. Makulnya IPS semua, kayak ekonomi, sosiologi masayarakatm demografi. Tapi, somehow, prodi ini hanyalah buat anak IPA aja. Bener - bener absurd nih sisdiknas Indonesia. Selanjutnya, alasan kenapa aku milih prodi ini adalah minatku yang cukup tinggi di bidang sosial. Terus, I really love to manage and organize plans. Hahaha.

Lalu, sebuah pencerahan datang ketika masa - masa tergalauku nentuin kuliah mau ambil apa. Temen - temen ITB dateng ke Smansa, promosi ITB. Lalu mulailah aku mengenal prodi Teknik Industri. Teknik yang mempelajari semua-ga perlu dalem- untuk optimalisasi suatu sistem. Bisa pabrik, perbankan, dan perusahaan - perusahaan lain. BOOM! Langsung tuh otak dan hati meledak over excitement. Palagi ada prodi ITB yang baru berdiri ga sampe 3 tahun yang lalu, Manajemen Rekayasa Industri, yang lebih menekankan segi manajemen dari Teknik Industri itu sendiri. Lalu, MRI ITB ini satu - satunya di Indonesia.

Nuff said. I've finally found that "one thing" without being a Directioner.

Akhirnya, dengan berbagai macam pikir-memikir, aku memutuskan buat bikin sebuah skala prioritas.

SNMPTN 2013
1. FTI ITB --> demi MRI
2. SAPPK ITB --> demi Planologi (Urban Planning)

SBMPTN 2013
1. HI UGM --> sesuai mimpi dulu dan minat+bakat
2. Akuntansi/Hukum/Manajemen/PWK/Tek. Industri UGM --> belum sempet milih

Ujian Mandiri - UGM pakai jalur Penelusuran Bakat Olahraga dan Seni
(Oh God! Thanks NWTF! Thanks Wisconsin Dept. of Transportation! Thanks US Congress; especially Mr Tom Petri!)

Last Resort
1. President University --> Akuntansi

Why am I writing this? MOTIVATION! Masih inget jelas buku The Secret yang dulu sering aku baca. Selalu berpikir positif, even tulis kemauan kita di mana aja agar hati, otak, dan jiwa kita bersatu demi semesta yang mendukung kita. Berat ya bahasanya? Hahahaha.

Selain itu, ortu, terutama Mamah, ingin banget aku nyoba STIS/STAN. I guess ga rugi juga buat nyoba. Chances are made to be taken. Only qualified people have the right to grab them. Bukannya maruk atau sok pintar, tapi semua orang berhak buat mengambil kesempatan yang ada. Jangan sampai deh kita nyirikin orang yang udah ketrima ini terus ketrima itu dan tiba - tiba dia mau nyoba yang lain. I mean, liat aja Bakrie Group. Dari perusahaan pertambangan, TV, sampai penerbangan juga dilakuin karena mereka bisa melihat peluang meraih kesempatan.

Oke, ini pembelaan diri banget. Hahahahaha.

So, aku cuman bisa berusaha aja. Biar Allah yang mempunyai kuasa untuk menempatkan di pilihan - pilihanku tadi. I mean, I'm okay to learn different things. Mau dikasih pengantar ilmu hubungan internasional, atau ergonomi, atau manajemen industri, atau manajemen intelijen pasar, ATAU APAPUN ITU Insya Allah aku bakal enjoy. Aamiin *sugesti diri sendiri*

Oke, ini bisa dibilang aku curhat. Terlalu banyak uneg - uneg ternyata ga baik juga. So, readers, enjoy this plateful of galuness. Mohon doanya ya supaya Allah menempatkanku di prodi yang terbaik buatku- tyapi kalo bisa ya sesuai skala prioritas. Hihihihi.

If there is a will, there is a way!

Doni Achsan

Buat nyemangerin deh ...

You Might Also Like

3 comments

  1. semangat y kak Don! Allah pasti ngasih yang terbaik! \(^0^)/

    ReplyDelete
  2. Kakak di hosting dimana pas di US? aku anak YES juga. :)

    ReplyDelete
  3. @Upik: makasih upiik :D
    @Mutia: aku di Wisconsin dek. kamu? :D Ciyee, yang bentar lagi mau pulang hahahahaha

    ReplyDelete

leave your reply here

INSTAGRAM @DONIACHSAN