College
Life
Teknik Industri UGM
TEKNIK INDUSTRI UGM – Surviving the 1st Semester!
Kabar gembira untuk
kita semua!
Kali ini saya enggak
akan membahas tentang ekstrak kulit manggis yang amat sangat imbisil itu. Setelah
sekian lama vakum akhirnya saya bisa menyempatkan waktu menulis di blog ini.
Akhirnya liburan panjang yang saya nantikan datang juga. Terlampiaskan sudah segala
lembur yang biasa menemani hari – hari kuliah di semester dua lalu. Tidak ada
lagi tugas review buku yang bikin
saya engga tidur semalaman, atau tugas Pancasila yang jumlahnya kayak kasih
ibu; tak terkira sepanjang masa.
Teknik Industri UGM Angkatan 2013. Pahit manisnya menjalani semester 1 bareng kalian itu priceless banget! |
Sebenarnya saya sudah
pernah membuat tulisan ini liburan lalu. Sayangnya tulisna itu hilang semenjak
saya ganti laptop baru (dear readers bisa
baca postingan saya yang sebelumnya tentang bagaimana saya dapat laptop ini).
Laptop yang biasa saya gunakan dulu saya tinggal di Magelang. Dan, boom, semua draft blog yang saya sempat bikin tapi
males di-post hilang semua! Coba liburan lalu engga males-males buat nulis.
Saya udah jadi sekitar 80% - dan ada tiga draft yang dengan bodohnya saya malas
lanjutkan karena liburan keburu selesai. Dan mumpung liburan semester dua ini
sudah dimulai, heck yea, saya balaskan dendam saya!
Tulisan kali ini bakal
mengulas tentang kehidupan saya selama menjadi mahasiswa baru di Teknik
Industri UGM. Saya yakin setelah saya hit tombol post pasti tulisan ini bakal jadi bounty treasure para siswa kelas
XII galau yang bingung cari jurusan. Karena, yah, saya juga pernah mengalaminya
:’). Mungkin dengan menulis ini saya bisa mengurangi guilty peasure yang pernah menghiasi hari-hari kepo jurusan dulu.
Oke, sila baca timeline satu semester
ini ya. Jangan salahkan saya kalau bakal panjang banget.
OSPEK
Engga Tidur
Dulu Yuk!
Sebelum saya cerita
panjang lebar tentang ospek, saya tekankan bahwa ospek itu beda-beda tiap tahun.
Dan pengalaman tiap orang pasti beda-beda, jadi buat referensi dear readers bisa baca tulisan temen
saya si Rizka di tautan ini.
Jadi, sebagai
pendatang baru saya wajib ikut dua ospek yakni PALAPA dan PRAJURIT. PALAPA itu
untuk tingkat universitas, sehingga pesertanya ada hampir sepuluh ribu maba.
Bahkan kalau suruh ingat nama kelompok saya sih saya sudah lupa. Temen satu
kelompok saja engga kenal semua. Mungkin karena waktu yang terlalu singkat dan
atmosfer ospek yang amat sangat “dangkal” kami jadi tidak begitu dekat. Ospek
universitas, menurut saya, hanya merupakan formalitas yang sebenarnya tidak
wajib. Pertama, panas-panasan yang kurang efisien. Kedua, berbagai aksi
pemecahan rekor muri. Bukannya saya tidak punya kebanggaan sebagai seorang
Gamada (Gadjah Mada Muda). Namun, saya tidak suka kesan pemaksaan halus yang
terkesan direncanakan ini.
Namun, ada satu
kegiatan yang saya suka; pelatihan softskill! Merupakan bagian dari PPSMB
Palapa, softskill berlangsung setiap akhir minggu selama sebulan. Di sini saya
belajar banyak hal seperti survival
skill, komunikasi efektif, dsb. Para pemateri pun dipilih dari latar
belakang yang mumpuni. Saya masih ingat seorang pemateri dari S2 Psikologi UGM
yang kerap diberi tugas menyeleksi karyawan baru di berbagai perusahaan
bonafit. Beliau membagikan pengalaman-pengalaman berharganya. Beliau juga
memberi kami motivasi untuk mengukir CV kami seindah mungkin sejak hari pertama
kami resmi menjadi mahasiswa UGM. Karena frekuensi pertemuannya yang cukup
sering dengan bobot yang relatif dalam, akhirnya saya menemukan beberapa teman
yang tidak hilang kontak hingga sekarang. Yah, walaupun sekadar FB, sih. Mereka
adalah Dodi dari Kehutanan (calon Jokowi masa depan ini) dan Bebey dari
Geografi (dia aktif banget di BEM UGM!). Saya salut dengan pelatihan softskill ini; dan berharap semoga PPSMB
Palapa 2014 yang kabarnya akan sangat berbeda dengan PPSMB 2013 bisa lebih baik
lagi.
Ospek Kedua adalah
PPSMB FT yang diberi nama PRAJURIT. Saya engga akan cerita panjang lebar karena
ospek ini menurut saya cukup sakral bagi semua gamada FT. Yang pasti, ospek ini
memliki beberapa ciri: capek, Islami, menyenangkan, agak imbisil, dan memorable.
Capek? Ya, karena
tugasnya ada banyak. Seminggu sebelum PRAJURIT dimulai saya setiap hari hampir
pulang hingga tengah malam karena tugasnya yang sangat banyak dan rumit. Islami
karena, um, pemandunya? Sudah jadi rahasia umum kalau para pemandu kebanyakan
memakai kerudung syar’i bagi yang perempuan dan (beberapa) bercelana congkrang
bagi yang laki-laki. Mereka tidak pernah lelah untuk mengingatkan adik-adiknya
beribadah disela kesibukan mengerjakan tugas. Tapi itu pendapat pribadi saya
sih, so don’t put so much thought for it.
Selanjutnya, saya bilang ospek ini menyenangkan karena seluruh Gamada FT
diacak di berbagai Batalion sehingga saya punya banyak kenalan. Acaranya pun
cukup mengasyikkan walau terkadang melelahkan juga. Lalu, saya bilang kalau agak imbisil itu karena
seluruh Gamada laki-laki wajib dipotong gundul dengan panjang rambut maksimal
setengah centimeter. Mungkin kalau saya belum “ter-Indonesiakan” setelah pulang
dari program pertukaran pelajar pasti akan saya protes panitianya. Tapi, ya
sudah lah! Toh ini sudah menjadi budaya (imbisil) ospek ini. Saya pun sebenarnya tidak
bisa dibeli dengan berbagai alasan seperti “botak biar maba mudah dilihat, jadi
senior bisa lebih kenal” atau “botak biar kalau ada berbuat masalah bisa
dimaklumi karena masih baru di Teknik”. Yang penting saya menghormati saja
aturan tadi, karena dua hari PRAJURIT beserta hari-hari melelahkan dalam
mempersiapkannya merupakan salah satu kenangan yang indah dalam benak saya.
(Hashtag CIEEEEEE!)
AKADEMIK.
Belajar Apa
Sih di Teknik Industri UGM?
Kali ini saya bakal
cerita mengenai mata kuliah pada semester perdana perjalanan hidup saya di
Teknik Industri UGM. Pertama-tama saya harus jelasin tentang apa itu SKS aka Sistem
Kredit Semester. Jadi setiap makul yang saya pilih memiliki jumlah SKS yang
berbeda. Misal, Fisika ada 3 SKS yang berarti saya memiliki 150 menit KBM di
kampus, 150 menit mengerjakan tugas, dan 150 menit untuk belajar mandiri. Yep,
1 SKS berarti 50 menit belajar dalam tiga kondisi tersebut. Setiap semester
mahasiswa bisa mengambil makul sesuai dengan kapasitas SKS-nya (untuk semester
1 ada batasan 19 SKS, semester 2 ada batasan tergantung IP semester 1). Untuk
deskripsi tentang mata kuliah yang saya ambil saya bikinin list saja ya biar
gampang bacanya;
1. Pengantar
Teknik Industri/ PTI (2 SKS)
Secara
simple makul ini adalah penjembatan muka blo’on para maba dengan apa yang para
muka blo’on ini hadapi beberapa semester ekdepan. Di sini saya belajar tentang
apa itu teknik industri, apa saja yang dipelajari, dan beberapa penerapan awal
ilmu keteknikindustrian. Mata kuliah yang saya akui sangat menarik!
2. Kimia
(2 SKS)
Kimia
diampu oleh dosek dari Teknik Kimia. Gampang banget, soalnya persis seperti
pelajaran SMA. Dan yang muncul pun yang mudah-mudah, seperti atom, Faraday,
dsb.
3. Fisika
(3 SKS)
Fisika
emang kayak nano-nano. Kadang asem, kadang manis. Saya sih tidak merasa susah
di sini karena saya memang dulu suka Fisika selama SMA. Fisika yang dibahas di
sini pun fokus terhadap statika, yakni berpaku pada objek statis. Saya sangat
suka dengan makul ini karena kita dituntut untuk mengobservasi suatu objek/
keadaan dan menganalisanya. Misal, ada batang diberi tumpuan dan beban. Terus,
saya diminta untuk menentukan gaya yang bekerja dan momen yang ada. Memang buat
beberapa orang hal ini terlihat useless dan
susah. Tapi saya enjoy kok, hehehe.
4. Matematika
1 (3 SKS)
Tidak
mudah, tapi tidak susah pula. Hanya saja saya agak ketinggalan di tengah semester
kedua karena sang dosen cukup senang memberi soal yang diatas rata-rata. Ya
udah sih saya pasrah saja, yang penting teman-teman seangakatn juga merasakan
nestapa yang sama *HAHAHAHAHA
5. Fisiologi
Manusia Kerja (2 SKS)
Ilmu
kedokteran di kampus teknik? WELCOME TO INDUSTRIAL ENGINEERING! Di sini saya
belajar tentang bagaimana menjaga kesehatan diri, berbagai penyakit yang
membahayakan kita, hingga penerapan hidup sehat dan aman baik untuk kehidupan
sehari-hari maupun saat bekerja. Walau pun saya cukup benci dengan Biologi,
dosen saya cukup mampu membuat saya tetap membaca slide-nya (ya iyalah! Masa
mau dapet E pas ujian entar!). Walaupun saya sering misuh-misuh kalau disuruh ngapalin berbagai jenis syaraf, saya akui saya jadi lebih mengerti
tentang manusia setelah belajar makul ini. Ya setidaknya saya engga perlu
belajar yang lain-lain seperti monera, protista, atau sista-sista lainnya saat
biologi SMA dulu. Saya pun jadi lebih apresiatif terhadap diri saya sendiri.
6. Bahan
Teknik (2 SKS)
Engga
sulit, cuman banyak hapalannya. Di sini kita belajar 3 jenis bahan utama dalam
dunia keteknikkan; Metal, Polimer, Keramik. Nah, gabungan tiga bahan tadi untuk
mengeliminasi kekurangan setiap bahan dan mengkomplementer setiap kekuatannya
adalah komposit. Ya udah sih gitu aja. Paling tinggal apalin ratusan slide sebelum ujian *ba dum tss!*. Walau
begitu makul ini cukup asyik kok. Saya belajar banyak hal tentang berbagai
macam hal yang ternyata kalau dipikir-pikir itu sangat kompleks! Makul ini pun
masih akan berlanjut di semester berikutnya dengan nama yang berbeda: Pemilihan
Bahan dan Proses Manufaktur. Kita engga hanya belajar bahannya saja, tapi juga
proses berikutnya dari bahan-bahan tersebut.
7. Menggambar
Teknik (3SKS)
Ini
nih tantangan terbesar di Semester 1. Setiap minggu hampir pasti ada tugas
menggambar. Awalnya sih saya seneng karena ngiranya bakat menggambar saya bisa
kepake di sini. Sayangnya, yang saya gambar setiap hari adalah berbagai macam
garis, mur, dan baut. Tengah semester kedua lebih menjadi-jadi lagi dengan
munculnya malaikat suci bernama Autodesk Inventor. Jadi jangan kaget kalau
lihat banyak maba Industri yang lembur bikin bentuk-bentuk aneh di KPFT.
8. Agama
Agama
adalah makul pilihan yang ditawarkan oleh Fakultas, namun wajib untuk diambil.
Saya pun milih kelas sendiri; dan kelasnya pun campur dengan jurusan lain.
Entah mengapa setiap dosen memiliki kurikulum atau materinya masing-masing,
jadi setiap kelas pun engga bisa tukar catetan dan sejenisnya.
AAI
Asik sih, tapi ...
Oke, ada beberapa hal
lain yang perlu saya ceritain. Di FT UGM, maba Muslim diwajibkan mengikuti
Asistensi Agama Islam (AAI). Tugasnya adalah mendampingi setiap maba dalam
membangun mentalitas engineer yang
berintegritas dan religius. Saya sih jujur kurang suka dengan AAI. Bukannya
saya tidak suka dengan indahnya berbagi ilmu agama, saling bertukar pikiran
mengenai esensi kepercayaan, dan menebar cinta aksih di dunia lho ya. Apalagi
bukan karena saya ini agnostik atau bahkan atheis! Saya cuma SANGAT TIDAK SUKA
kalau kehidupan beragama saya diatur oleh orang lain-apalagi dengan aturan
kampus. Saya SANGAT PERCAYA jika seseorang memerlukan pelukan lebih erat agamanya
maka ia yang berhak mencarinya, bukan malah DIWAJIBKAN dengan aturan “tidak
akan bisa mengikuti UAS agama kalau tidak ikut asistensi”. Dan, hey, tidak
semua orang butuh atau ingin kehidupan beragamanya di-assist oleh orang lain,
bukan? Mau contoh? Sekarang anda sedang membaca tulisannya :-)
Duh, kalau bahas AAI
kok saya jadi panas begini ya? Iya sih, saya harus akui saya sedikit banyak
terpengaruh teman-teman di fakultas lain yang tidak wajib AAI. Soalnya, ada
kabar AAI telah terpolitisasi, atau ada gerakan yang menentang pemaksaan agama
yang ada di praktik AAI. Sekali lagi, saya tegaskan kalau saya tidak mau ikut
campur mengenai hal tersebut. Saya sendiri toh juga senang bisa mengikuti
kegiatan AAI. Saya juga bisa kenal kakak pemandu AAI saya yang bijak banget
(jujur saya jadi tambah tahu tentang esensi Islam berkatnya). Saya cuma kecewa
mengapa AAI harus terkesan “diwajibkan”.
SUPORTERAN
This is so much fun!
Ada satu budaya yang
unik di Teknik Industri UGM. Sebenarnya sih engga unik-unik juga kalau ngeliat
fakultas lain. Namun karena ini adalah hal baru buat saya maka saya anggap ini
mengasyikkan. Lagipula, dibanding jurusan lain tim suporter kami memiliki banyak anggota perempuan sehingga memberi "warna baru Nama supporter Teknik Industri UGM adalah Panser Ireng. Ireng itu
Bahasa Jawa yang artinya hitam; sesuai dengan warna korsa kami.
Aslinya sih saya engga
begitu suka olah raga. Tapi jadi supporter itu seru. Teriak-teriak kayak orang
gila, nyanyi bareng, pokoknya kerasa banget kebersamaannya! Saya jadi tambah dekat sama angkatan saya mungkin karena superteran ini. Terlebih pas suporteran masih di masa-masa OPTIMASI, ospek prodi kami, sehingga suasana kekeluargaan benar-benar terasa.
Pardon the baldness. Kami masih ospek itu, hehe. |
Sebenarnya pengalaman pertama saya cukup mengejutkan. Bayangkan! Saat saya sampai di kubu suprter tiba-tiba ada bambu panjang terbang di tengah lapangan! Ternyata ada konflik suporter fakultas saya dengan fakultas lain (kalau anak UGM pasti tahu). Walau saya rasa konflik seperti itu merupakan tindakan yang sangat bodoh, saya cukup dibuat geli dengan hal tersebut. I mean, come on! This is UGM- and students really act like they were in jungle! :-)
OPTIMASI + KOENINGITIS
Memorable in its Way
Oke ini adalah
ospeknya Teknik Industri UGM. Kalau Koeningitis itu adalah ospeknya HMTI UGM. NOO WAAY II WOOULD TELL THIS HERE :-)
Tapi, nih, saya kasih foto salah satu acara pas masih anget-angetnya Koeningitis. Foto acara Closing IL yang di-EO in sama MIKAT dan calon staff HMTI 2013 ini diadain di Food Court UGM, di lembah. Acaranya keren banget. Di sini keliatan banget kalau cewek-cewek industri itu cantik-cantik. Ya pantes lah banyak temen jurusan lain yang minta nomer hape beberapa temen cewek seangkatan. Parah :-P
Foto ini nyomot dari blognya si Rizka. Coba deh buka <http://ceritanyarizka.blogspot.com/>, isinya bagus-bagus! :-) |
~~~
Oke, kayaknya ini dulu
yang bisa saya tulis sekarang. Yang pasti, semester satu yang lalu bener-bener
mengasyikkan. Emang sih baru kerasa manis aja. Saya sih baru sadar pahitnya
mulai semester dua. But it’s a journey worth the struggle. And, yes, I guess I’ve
chosen the best way possible.
So, sampai jumpa di
tulisan “SEMESTER 2” yang akan datang!
Kangen jaman-jaman
maba,
Doni
3 comments
hai kak doni yang akhirnya sefakultas denganku :D
ReplyDeletetahun lalu namanya PRAJURIT ta?
kak doni waktu jadi maba kurusan lho, sejak kapan mlembung lagi? :p
harapanku, semoga kelak aku bisa menulis "SEMESTER 1"ku sendiri :))
semangat ya kak! ^^
"Saya yakin setelah saya hit tombol post pasti tulisan ini bakal jadi bounty treasure para siswa kelas XII galau yang bingung cari jurusan."
ReplyDeleteBener banget hiks :') *anak SMA yang terdampar di blog-blog tentang jurusan.*
Kak,di TI ada programming ya? Sulit nggak?
ReplyDeleteleave your reply here