Hai Semua!
Please itu foto bener-bener bikin orang muak.
By the way ... Sudah lama banget saya ga update blog ini. Terakhir kali sepertinya Oktober lalu ya?
Sejauh ini saya menuliskan banyak tulisan tentang hal - hal argumentatif. Nah, kali ini saya pengen menuliskan hal - hal yang umunya para blogger/tumblr-er tuliskan di blog mereka; #10ThingsAboutMe
Nah, pas tadi saya ngetik tiba - tiba ga sadar saja kalau sudah ada 13 nomer. Alhasil saya lanjutkan lagi. Setidaknya sekarang saya ga bisa nulis hashtag #10ThingsAboutMe di judul post hehehe.
- I am a Pokemon lover. Walaupun Nintendo DS saya adalah keluaran pertama, yang merupakan lungsuran host-bro saya, tetap saja Pokemon adalah hal terindah yang pernah saya alami.
- Tokoh idola saya adalah Anies Baswedan. Saya tambah mengidolakan beliau ketika saya tahu kami sama – sama siswa AFS (pertukaran pelajar) dan beliau di tempatkan di Wisconsin, negara bagian di mana saya juga ditempatkan Juli 2011 – Agustus 2012 lalu. Milwaukee, placement city beliau, hanya berjarak sejam dari tempat tinggal saya.
- I’m a fast learner; and a master of forgetting-what-I’ve-understood-couple-minutes ago. I can’t be a master at one subject like either science or social studies. I’m just proficient in maintaining the balance between them.
- Dulu saya orang yang sangat egois. Ya, saya akui bahwa walaupun saya telah berubah, masih ada nilai – nilai individualistis dalam diri saya.
- Saya sangat mengapresiasi seni. Sejak kecil sampai SMA saya sudah mengoleksi cukup banyak prestasi di bidang seni lukis. Saya tidak handal dalam hal menari; tapi saya sangat senang jika bisa melihat orang menari terutama tari – tari tradisional.
- Banyak orang bilang saya adalah orang yang verbal. Sayangnya, mereka salah. Saya orang yang literal; tulisan adalah cara terbaik saya untuk menyelam dalam dunia bawah sadar. Saya suka berbicara karena dengan itu lah saya bisa menuangkan pikiran saya.
- I love writing in English. It’s not that I like it since not all people understand it. It’s just I can be really honest with myself if I’m writing this kind of thing in English.
- Dulu saya gagap. Debat Bahasa Inggris-lah yang telah memperbaiki hal tersebut.
- Bukannya saya tidak suka olahraga. Saya hanya tidak mempunyai rasa simpati dan empati dalam bentuk apapun terhadap olahraga. Terlebih lagi saya mempunyai koordinasi yang buruk jika harus berlatih fisik (aka I’m really bad at sport). Walau begitu, saya tetap menikmati nonton pertandingan bareng atau suporteran.
- People say I’m multitalented. No. I’m just barely good at several things which I really like.
- Sejak kecil saya senang berkhayal. Fantasi saya adalah menjadi Digimon trainer. Angemon adalah partner digimon khayalan saya kala itu.
- Saya mudah tertarik dengan seseorang. Kadang, hal itu membuat saya bingung dengan perasaan saya sendiri.
- My family has problem. Every family has. When the going gets though, the toughs get going. It perfectly describes my life.
- Saya benci stereotype.
- I’m good at making friends, but not so good enough at making what people call “best-friends”. The only ones I call “best friends” are these two people who live in Jakarta and Bukittinggi and several fellow exchange students. We barely meet and have only social networking to connect with.
- Saya kurang suka segala hal yang pedas.
- Saya sangat beruntung karena berhasil mendapatkan kampus dan jurusan yang saya favoritkan. Namun, saya cukup was – was mengetahui bahwa karir saya setelah lulus nanti telah dikontrakkan kepada saya terbilang awal Desember 2013. Saya mungkin saja tersesat; namun saya tersesat di jalan yang amat sangat benar.
- Saya senang ketika orang tua saya bahagia dan bangga terhadap prestasi saya. Namun, saya jauh lebih apresiatif lagi jika prestasi tersebut menjadi konsumsi pribadi saja.
- Saya sangat menyayangi host-family saya di Amerika Serikat. Hampir setiap minggu terlintas di pikiran saya bagaimana cara saya kembali ke Amerika Serikat.
- Saya memang tidak pernah mempunyai nama alay di Facebook. Namun saya pernah mendapat beberapa masalah serius dari jejaring sosial. Terkadang saya lepas kontrol; saya tidak bisa memahami lagi bahwa jejaring sosial bukanlah buku harian.
- Saya menggunakan perasaan iri sebagai booster diri saya untuk menjadi lebih baik lagi.
- Ketika saya bilang rasa iri itu wajar, saya juga harus bilang bahwa saya hampir tidak pernah merasa dengki dengan orang lain selama hidup ini. Saya yakin setiap orang yang telah sampai di titik pencapaian tertentu telah berusaha sebaik mungkin dalam menggapainya.
- Sampai sekarang saya paling tidak suka ketika ada anak IPS yang melarang anak IPA mengambil jatahnya di kampus. Silakan anda bilang saya egois dan tidak berperasaan. Saya hanya tidak suka beberapa orang membatasi hak dan pemilihan masa depan sebagian orang lainnya.
- Uang memang bukan segalanya. Namun, uang mempermudah hidup semua orang.
- I am an Apple lover. I kinda like Android and I F*cking hate Blackberry.
- I have haters. Every person in the world has at least one of them. The bricks they’ve thrown at me have made my castle bigger than ever.
- Saya sering merasa minder. Bodohnya, saya tidak menyadari bahwa sebenarnya orang – orang yang saya minderi itu respect terhadap saya; entah karena prestasi saya atau sifat saya. (Terima kasih untuk seseorang yang telah menyadarkan saya tentang hal ini).
- Saya bukan orang yang sangat religius. Saya sangat moderat. Saya mempunyai pengalaman buruk dengan “ekstremitas agama” sehingga saya menganggap kita juga perlu memandang humanitas dalam menyikapi suatu masalah.
- Saya merasa sangat pintar ketika berada di Amerika Serikat.
- Seseorang pernah bilang menuliskan saya sebuah pesan. Ia kagum dengan sagala hal yang saya miliki. Hanya saja ia mengingatkan bahwa saya perlu mengontrol kapan saya harus menunjukkan “hal yang saya miliki” tersebut. Siapapun itu, ia sangat benar.
- Saya sedang memendam rasa terhadap seseorang di jurusan seberang; namun kesibukan saya seperti mengkonsumsi rasa itu sedikit demi sedikit. Damn, I hate this feeling.
- Saya bermimpi, selama saya kuliah, saya bisa mendapatkan kesempatan pergi ke luar negeri lagi. Kalau bisa mengunjungi host-fam saya di seberang samudera sana.
- Saya emosional. Bukan berarti saya gampang marah; saya cukup handal dalam mengekspresikan emosi saya pada saat – saat tertentu.
- Saya merasa teman – teman saya di SMP, Chilton High School, dan kuliah adalah yang terbaik yang pernah saya miliki.
- Saya suka warna hitam, cokelat, dan abu - abu. Kata Pak Wismo itu adalah warna – warna klasik. Berarti saya klasikal dong, Pak? Hahaha.
- Saya tidak bisa bermain musik. Namun saya sangat suka mendengarkan musik klasik, terutama piano dan biola.
- Semenjak pulang dari Amerika Serikat, saya tidak pernah membeli lagu dan app lagi dari AppStore. Begitu sampai di Indonesia barang – barang virtual itu terasa sangat mahal rasanya.
- Jika saya mempunyai kesempatan memilih dimana tenmpat saya hidup kelak, dengan pasti saya akan memilih Madison, Wisconsin.
- Saya tidak mempunyai artis idola. Yang pernah saya kagumi hanyalah Aston, Lady Gaga, Peter Lee Johnson, Girls’ Generation, dan beberapa lainnya. Saya tidak mendengarkan genre tertentu; saya hanya mendengarkan apa yang saya anggap nikmat untuk didengarkan.
- Saya ingin, suatu saat nanti, saya bisa memajukan Indonesia seperti yang saya harapkan.
0 comments
leave your reply here